Selasa, 02 Juli 2019

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN SISTEM ENDOKRIN

BAB I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG  

Di dalam ilmu farmasi, dikenal istilah anatomi dan fisiologi manusia. Di dalam anatomi, akan dipelajari tentang struktur-struktur tubuh. Sedangkan di dalam fisiologi, akan dipelajari tentang fungsi tubuh ma nusia yang menyangkut bagaimana bekerjanya sistem-sistem yang ada di dalam tubuh manusia.

Pada laporan kali ini akan dibahas tentang fisiologi manusia yang menyangkut sistem-sistem di dalam tubuh manusia tersebut, khususnya sistem endokrin pada manusia. Sistem endokrin adalah bagian dari ke-11 sistem di dalam tubuh manusia. Seperti yang sudah diketahui, sistem di dalam tubuh manusia terdiri dari sistem saraf, sistem endokrin, sistem sirkulasi, sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem urinaria, sistem reproduksi, sistem integumen, sistem pancaindera, sistem rangka dan sistem muskular.

Pengaturan dan pengkoordinasian sistem fisiologi dalam tubuh manusia dilakukan oleh dua sistem, yaitu sistem saraf dan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin dapat dikatakan sebagai sistem yang ada di dalam tubuh manusia yang berperan untuk mengatur dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh manusia.

Pengendalian endokrin diperantarai oleh pembawa pesan kimia, atau hormon yang dilepas oleh kelenjar endokrin ke dalam cairan tubuh, diabsorbsi ke dalam aliran darah, dan dibawa melalui sistem sirkulasi menuju jaringan ( sel ) target. Hormon mempengaruhi sel target melalui reseptor hormon, yaitu suatu molekul protein yang memiliki sisi pengikat untuk hormon tertentu.

Respons hormonal tubuh biasanya lebih lambat, durasi lebih lama, dan distribusinya lebih luas daripada respons langsung otot dan kelenjar terhadap stimulus sistem saraf ( Sloane Ethel, 2004 ). Sistem endokrin terdiri dari berbagai kelenjar yaitu kelenjar hipofisis anterior dan posterior, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, kelenjar pineal, kelenjar pankreas, kelenjar ovarium, kelenjar testis, dan kelenjar timus yang biasanya mensekresi lebih dari satu jenis hormon. Sistem endokrin mengatur aktivitas reproduksi dan laktasi, tekanan darah, tahanan tekanan, adaptasi terhadap perubahan lingkungan, metabolism ( karbohidrat, lemak, protein ), asupan cairan , dan lain-lain.



Di dalam sistem endokrin, mekanisme kerja hormon terdiri dari dua mekanisme yaitu melalui stimulasi kerja enzim yang ada di dalam sel dan mengaktivasi gen yang terlibat melalui transkripsi dan translasi. Judul laporan ini dibuat agar pembaca mengetahui dan memahami tentang berbagai macam sistem di dalam tubuh manusia, khususnya sistem endokrin yang mencakup beberapa hal seperti pembagiannya, fungsinya, proses kerjanya di dalam tubuh, dan lain-lain.  

B. TUJUAN

  1. Mengetahui macam-macam sistem di dalam tubuh manusia, khususnya sistem endokrin
  2. Mengetahui dan memahami berbagai kelenjar yang ada di dalam sistem endokrin di dalam tubuh manusia.
  3. Mengetahui berbagai jenis hormon yang disekresikan oleh berbagai kelenjar di dalam sistem endokrin beserta dengan perbedaannya. Sebagai contohnya adalah kelenjar pankreas.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Sistem Endokrin 

Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantraan zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya langgsung masuk ke dalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewat duktus (saluran). permukaan sel kelenjar menepel pada dinding stenoid atau kapiler darah. hasil sekresinya di sebut hormon. hormon merupakan bahan yang dihasilkan tubuh oleh organ yang memilik efek regulatorik spesifik terhadap aktifitas organ tertentu, yang di sekresi oleh kelenjar endokrin, di angkut oleh darah ke jaringan sasaran untuk memengaruhi atau mengubah kegiatan alat / jaringan sasaran. hormon yang dihasilkan ada yang satu macam hormon (hormon tunggal) di samping itu ada yang lebih dari satu (hormon ganda). sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem saraf, mempunyau peranan penting dalam pengendalian kegiatan oragn tubuh. kelenjar endokrin mengeluarkan suatu zat yang di sebut hormon.

Berikut ini merupakan kelenjar endokrin dan fungsinya bagi manusia :


  • Kelenjar Hipotalamus 
Hipotalamus merupakan jenis kelenjar endokrin yang terletak di bawah otak besar atau cerebrum yang mempunyai fungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan manusia. hipotalamus ini mengeluarkan hormon yang mempunyai fungsi untuk merangsang kelenjar hipofisis yang berguna bagi manusia.

  • Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak di dalam leher bagian bawah, melekat pada tulang laring, sebelah kanan depan trakea, dan melekat pada dinding laring. kelenjar ini terdiri dari dua lobus (lobus dekstra dan lobus sinistra), saling berhubungan, masing-masing lobus tebalnya 2 cm, panjangnya 4 cm, dan lebar 2,5 cm. kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin. pembentukan hormon tiroid tergantung pada jumlah yodium eksogen yang masuk ke dalam tubuh sumber utama untuk memelihara keseimbangan yodium dalam makan dan air minum.
Fungsi kelenjar tiroid :
  1. Mempengaruhi pertumbuhan dan maturasi (pematangan) jaringan tubuh, penggunaan energi total. 
  2. Mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan mempengaruhi beberapa reaksi metabolik dalam tubuh. 
  3. Menambah sintesis asam ribonukleus (RNA) dan protein, suatu aksi yang mendahului meningginya basal metabolisme.
  4. Dalam konsentrasi tinggi, balans nitrogen negatif dan sintesis protein berkurang.
Kelenjar paratiroid terletak pada di atas selaput yang membungkus kelenjar tiroid. terdapat dua pasang (4 buah) terletak di belakang tiap lobus dari kelenjar tiroid, dua sebelah kiri dan dua sebelah kanan. besarnya tiap kelenjar kira-kira 5 x 5 x 3 mm dengan berat antar 25-30 mg berat keselurhan lebih kurang 120 mg. kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroksin adalah suatu peptida, terdiri dari 84 asam amino. suatu kesatuan hormon yang diperlukan untuk menaikkan kalsium serum sebanyak 1 mg% dalam waktu 16-18 jam. osteoblas dan tibroblas mempunyai reseptor untuk hormon paratiroid, dapat mempengaruhi secara langsung, tetapi tidak mempunyai reseptor-reseptor untuk hormon paratiroid.
Fungsi kelenjar paratiroid :
  1. Memelihara konsentrasi ion kalsium plasma dalam batas yang sempit meskipun terdapat variasi-variasi yang luas.
  2. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfor oleh ginjal, mempunyai efek terhadap reabsorpsi tubuler dari kalsium dan sekresi fosfor.
  3. Mempercepat absorpsi kalasium di intestinum. 
  4. Jika pemasukan kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi resorpsi tulang sehingga menambah kalsium darah.
  5. Dapat menstimulasi transport kalsium dan fosfat melalui membran dari mitokondria.

  • Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal ini terletak di bagian atas setiap ginjal. setiap ginjal tersebut tersusun atas dua bagian. yaitu korteks dan medula, fungsi korteks pada ginjal untuk menghasilkan hormon jenis koetikoid. sedangkan fungsi medula pada ginjal untuk menghasilkan hormon jenis adrenalin.


  • Kelenjar Pankreas 
Pankreas adalah suatu alat tubuh yang agak panjang terletak retroperitonial dalam abdomen bagian atas, di depan vetebrae lumbalis I dan II. kepala pankreas terletak dekat kepala duodenum, sedangkan ekornya sampai ke lien. pankreas pendapat darah dari arteri linealis dan arteri mesenterika superior. duktus pankreatikus bersatu dengan duktus koledukus dan masuk ke duodenum, pankreas mengahasilkan dua kelenjar yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.

  • Kelenjar Kelamin
Kelenjar gonad yaitu testes pada pria dan ovarium pada wanita, mempunyai fungsi dan endokrin dan reproduksi. sebagai kelenjar endokrin, testes menghasilkan hormon seks yaitu endrogen dan sperma, sedangkan ovarium menghasilkan estrogendan progesteron serta memproduksi sel telur.

  • Kelenjar Pinealis 
Kelenjar pienalis (epifise) terdapat di dalam ventrikle otak, berbentuk kecil dengan warna merah seperti buah cemara. kelenjarnya menonjol dari mesensefalon ke atas dan kebelakang kolikus superior. fungsinya belum diketahui dengan jelas. kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin berperan penting dalam mengatur aktifitas seksual dan reproduksi manusia. 
Glandula pienalis di atur oleh isyarta syaraf yang di timbulkan oleh cahaya yang terlihat oleh mata, menyekresi melatonin, dan zat lain yang serupa melewati aliran darah atau cairan ventrikel III ke glandula hipofise anterior menghambat sekresi hormon gonadotropin, dan gonad menjadi terhambat lalu berinvolusi.

  • Kelenjar Timus 
Kelenjar timus terletak dalam rongga mediastinum di belakang os spernum, di dalam rongga toraks, kira-kira setinggi bifurkasi trakhea.warnanya ke merah-merahan dan terdiri dari dua lobus. pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10g ukurannya bertambah ketika remaja antara 30-40 g dan setelah dewasa akan mengkerut. kelenjar timus adalah suatu sumber dari sel yang mempunyai kemampuan imunologis, sumber hormon timus mempersiapkan proliferasi dan maturasi sel-sel yang mempunyai kemampuan potensial imunologis dalam jaringan lain. setelah dewasa pertumbuhan akan berkurang sehingga akan mengurangi aktifitas kelamin. 

Pengertian Insulin

Insulin (bahasa Latin insula, "pulau", karena diproduksi di Pulau-pulau Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormonpolipetida yang mengatur metabolisme karbohidrat. Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (tligiserida) dan protein hormon ini bersifat anabolik yang artinya meningkatkan penggunaan protein. Hormon tersebut juga memengaruhi jaringan tubuh lainnya.



Model Struktur Insulin :


Merah : karbon; hijau : oksigen; biru : nitrogen; merah muda : sulfur. Pita biru/ungu merupakan kerangka [-N-C-C-]n dalam sekuens asam amino H-[-NH-CHR-CO-]n-OH protein tersebut, dengan R merupakan bagian yang menonjol dari kerangka tersebut pada setiap asam amino

Berdasarkan lama kerja, insulin terbagi menjadi tiga jenis yakni :

  • Insulin short-acting 
Insulin ini mempunyai onset pendek dan durasi yang singkat. Contohnya insulin Lispro, Aspart, dan Glulisine (Kaur & Badyal, 2008). Sediaan ini terdiri dari insulin tunggal 'biasa'. Mulai kerjanya dalam 30 menit (injeksi subkutan) mencapai puncaknya 1-3 jam kemudian dan bertahan 7-8 jam (Tjay dan Rahardja, 2007)
  •  Insulin long-acting
Insuling yang mempunyai durasi aksi lama dan menjaga kontrol gula darah kurang lebih 24 jam dengan minimum absorpsi dan diberikan sekali sehari. Contohnya insulin Gargline dan Detemir (Kaur & Badyal, 2008). Guna memperpanjang kerjanya telah dibuat sediaan long-acting, yang semuanya berdasarkan mempersulit daya larutnya di cairan jaringan dan menghambat reabsopsinya dari tempat injeksi ke dalam darah (Tjay dan Rahardja, 2007)
  • Insulin Medium-acting 
Jangka waktu efeknya dapat divariasikan dengan mencampur beberapa bentuk insulin dengan lama kerja berlainan. Misalnya mencampur insulin short-acting dengan insuling long-acting. Mulai kerjanya 1-1,5 jam, puncaknya 4-12 jam dan bertahan sampai 16-24 jam (Tjay & Rahardja, 2007). Pemilihan tipe insulin tergantung pada beberapa faktor yaitu : 

  1. Respon tubuh individu terhadap insulin (berapa lama insulin menyerap dalam tubuh dan tetap aktif di dalam tubuh sangat bervariasi dari setiap individu)
  2. Pilihan gaya hidup seperti : jenis makanan, berapa banyak konsumsi alkohol, berapa sering olahraga,yang semuanya mempengaruhi tubuh untuk merespon insulin.
  3. Berapa banyak suntikan per hari yang ingin dilakukan.
  4. Berapa sering melakukan pengecekan gula darah.
  5. Usia  
  6. Target pengaturan gula darah (Rismayanthi, 2010).



BAB III
METODE PERCOBAAN 
Alat dan Bahan 
  1. Ember 
  2. Alat Suntik 
  3. Ikan Mas
  4. Insulin Glulisin 100 IU/ml
  5. Glukosa 
  6. Air 
Prosedur Kerja 
  1. Siapkan alat dan bahan 
  2. Sediakan dua ember yang berisi air bersih, ember yang pertama diisi ikan mas dan ember yang kedua diisi glukosa kemudian dilarutkan.
  3. Setelah itu ambil insulin glulisin dengan alat suntik sebanyak 1 ml, kemudian masukkan ke dalam air yang berisi ikan kemudian catat dan amati perubahan yang terjadi pada ikan mas.
  4. Bila ikan sudah lemas segera angkat dan pindahkan ke dalan ember yang berisi larutan gula.
  5. Catat dan amati respon yang terjadi setelah ikan di masukkan ke dalam ember. 
  6. Replikasikan sebanyak dua kali pada ikan yang berbeda dengan dosis insulin sebanyak 2 ml.



BAB IV
PEMBAHASAN 
Hasil Pengamatan 


Pada percobaan praktikum kali ini, ikan yang semula bergerak aktif dan lincah. setelah di tambahkan insulin ke dalam air ikan yang sebelumnya lincah kini menjadi semakin lemas, kemudian ikan yang lemas di pindahkan ke ember berisi air yang telah di campur dengan glukosa (gula) ikan mulai kembali bergerak secara aktif. 
  • Percobaan pertama menggunakan insulin glulisine jenis short acting insuline
NO.
Waktu
Reaksi
1.
00:55 detik
Reaksi ikan gelisah (mabuk)
2.
01:44 menit
Ikan mulai lemas
3.
02:00 menit
Meletakkan ikan di ember yang ke dua
4.
02:13 menit
Ikan mulai bergerak aktif kembali


  • Percobaan kedua menggunakan insulin jenis long acting insuline 
NO.
Waktu
Reaksi
1.
00:16 detik
Reaksi ikan gelisah (mabuk)
2.
00:57 menit
Ikan mulai lemas

3.
01:13 menit
Meletakkan ikan di ember yang ke dua
4.
01:18 menit
Ikan mulai bergerak aktif kembali

Jika ikan di biarkan lebih lama dalam air kemungkinan besar ikan akan mati disebabkan oleh hiperglikemia yaitu berlebihnya kadar glukosa dalam darah. Pada ikan sistem endokrin bekerja lebih sederhana dari mamalia meskipun jenis hormon dan kelenjar yang di hasilkan sama, namun fungsi dan peruntukan hormon pada beberapa kasus berbeda.



BAB V
KESIMPULAN 

Berdasarkan dari hasil paktikum yang telah dilakukan serta pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal seperti berikut :  
  1. Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantraan zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya langgsung masuk ke dalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewat duktus (saluran). 
  2. Glukosa merupakan sumber energi bagi tubuh, manusia membutuhkan glukosa setiap harinya. Peran utama glukosa bagi manusia dan hewan adalah sebagai sumber energi, 
  3. Selain sebagai sumber energi, glukosa juga di perlukan bagi sel-sel tubuh untuk dapat bekerja secara normal. 
  4. Semakin banyak dosis yang di berikan pada ikan dalam percobaan di atas, maka semakin cepat pula reaksi yang di alami.


DAFTAR PUSTAKA


Syaifuddin, Haji., 2010, Anatomi Fisiologi : Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Keperawatan & Kebidanan Edisi 4, Jakarta

Tjay, T, H., and Rahardja, K., 2007, Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan Efek Sampingnya, Edisi 6, PT Elex Media Komputido, Jakarta. 



Rismayanthi, C., 2010. Terapi Insulin Sebagai Alternatif Pengobatan Bagi Pengobatan Diabetes, Fakultas kesehatan dan Rekreasi, UI, Jakarta.

Kaur, J., & Badyal. D. K., 2008, Newer Insulins, JK SCIENCE, Vol. 10, No .3, 4


LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN SISTEM ENDOKRIN BAB I  PENDAHULUAN  A. LATAR BELAKANG    Di dalam ilmu farmasi, dikenal istilah anat...